INGIN memiliki keunikan dan keunggulan dalam bersaing? Jadilah perusahaan yang memiliki kecerdasan teknologi. Menjalankan bisnis di tengah krisis bukanlah hal mudah.
Apalagi jika ingin bisa lolos dari dampak krisis dan tetap tumbuh.Agar tetap kompetitif,dibutuhkan energi ekstra.Di antaranya selalu kreatif dan memanfaatkan teknologi. Berdasarkan hasil riset tim Economist Intelligence Unit (EIU),teknologi memiliki peranan penting dalam mewujudkan kecerdasan perusahaan. Sebab selain sebagai agen perubahan, teknologi juga berfungsi sebagai alat transfer data dan informasi.
Sebagaimana dilansir Economist (2 April 2009),perusahaan butuh teknologi untuk membuat kemajuan dalam proses transfer pengetahuan. Tujuannya jelas untuk menanggapi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang. Pada era teknologi seperti sekarang ini,perusahaan harus cerdas teknologi. Riset yang dilakukan EIU bekerja sama dengan EMC Corporation berjudul Organisitional Agility: How Bussines Can Survive and Thrive in Turbulent Time mengungkapkan, 64% responden mengaku amat puas dengan ketersediaan informasi bisnis yang mendukung kinerja perusahaan.
Hanya 30% responden yang menyatakan kebutuhan mereka akan informasi guna membangun bisnisnya secara lebih efektif. Buktinya, para eksekutif yang menjadi responden itu sepakat bahwa teknologi menjadi penyokong utama kegiatan bisnis mereka. Di antaranya untuk memperbaiki penggunaan data-data penting yang mendukung kinerja perusahaan.
Jika chief executive officer(CEO) dan chief financial officer (CFO) membutuhkan teknologi untuk mengakses informasi secara real time, para chief information officer (CIO) membutuhkannya untuk mengintegrasikan sistem kinerja perusahaan. Lalu, perusahaan membutuhkannya untuk membuat integrasi sistem teknologi informasi (TI) ke seluruh jaringan bisnis. Riset ini menemukan lebih dari 60% responden dari perusahaan dengan pendapatan sekitar dari USD5 miliar sangat memprioritaskan penggunaan teknologi.
Sementara 42% dari perusahaan yang memiliki pendapatan kurang dari USD500 juta menganggap teknologi sangat penting. Para responden juga mengakui antara kecerdasan perusahaan dengan melek teknologi saling memengaruhi satu sama lain. Menurut para responden, ada beberapa daftar utama manfaat teknologi, di antaranya 81% responden menyatakan teknologi berperan dalam mendorong percepatan inovasi.
Dua pertiga responden juga sepakat,teknologi sangat membantu kegiatan penelitian dan pengembangan serta inovasi produk dan jasa. Guna mencapai target kinerja, tantangan bagi para CIO dan pemimpin bidang teknologi informasi (TI) di perusahaan adalah bagaimana investasi di bidang ini dilakukan secara tepat. Sebab anggaran untuk teknologi akan semakin mahal di masa mendatang.
Hampir 80% responden yang disurvei dalam riset ini menyatakan, anggaran teknologi sangat berkorelasi dengan kecerdasan perusahaan. Baik itu jumlahnya tetap atau naik pada tiga tahun mendatang. Karena itu, sekitar 9% responden menyatakan akan meningkatkan anggaran TI perusahaan mereka secara signifikan. Seperti disebutkan di atas,teknologi sangat berperan dalam memacu inovasi.
Ada beberapa langkah yang bisa diambil para eksekutif perusahaan, di antaranya peranan jejaring sosial untuk mengidentifikasi dan berbagi kontak bisnis. Sebanyak 25% responden menyatakan hal itu sudah dilakukan saat ini. Sementara 19% responden menyatakan sedang berencana menggunakan jejaring sosial untuk tiga tahun mendatang dan 47% lainnya menyatakan tidak tahu. Untuk sistem kolaborasi pengetahuan atau manajemen,penggunaannya 51%, tiga tahun mendatang 30%, dan tidak tahu 19%.
Sementara penggunaan teknologi untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber dan berbagi hasil riset pribadi sudah digunakan 28%, tiga tahun mendatang 32%, dan tidak tahu 35%. Selain itu, sebanyak 25% responden sepakat bahwa kemampuan untuk menjadi terdepan dalam inovasi, ide, dan teknologi adalah hal paling penting agar perusahaan berdaya saing di era globalisasi ini.
Hanya 22% responden menyatakan daya saing bisa didorong dari pengalaman, pelibatan produktivitas karyawan dan konsumen secara jangka panjang. Terkait jenis alat teknologi apa yang paling digunakan untuk mendukung terwujudnya kecerdasan perusahaan,para responden diminta memberikan dua pilihan.Di antaranya 68% responden menyatakan surat elektronik (e-mail) sebagai alat paling mendukung.
Kemudian server jaringan dan file 36%, peralatan mobilisasi 30%, perangkat kolaborasi sederhana seperti share point, jive 18%,komputer 15%, pesan instan 9%, sistem manajemen konten 8%,dan lainnya 4%. Sebanyak 22% responden menyatakan teknologi bidang manajemen relasi dengan pelanggan adalah sangat membantu perusahaan menjadi lebih cerdas dalam tiga tahun mendatang.
Sementara 18% responden menyatakan perlunya perusahaan menggunakan teknologi bidang identifikasi analisis konten dan perangkat lunak serta pengetahuan pengelolaan aset. Sebanyak 15% responden mengungkapkan sistem manajemen konten penting mendukung kecerdasan perusahaan. Ketika para responden ditanya jenis teknologi baru apa yang sedang dipertimbangkan untuk diadopsi dan menjadi perhatian utama, sebanyak 70% responden sepakat bidang performa paling utama.
Sementara bidang keamanan dinyatakan 49% responden, neraca 33%, konsistensi lintas batas 32%, kelangsungan vendor 17%, tidak memenuhi target 13%, dan lainnya 7%. Mengenai apa peran bidang TI dalam perusahaan guna meningkatkan performa, produktivitas, dan tanggapnya perusahaan? Sebanyak 45% responden menyatakan bidang TI harus menyediakan akses lebih mudah dan manajemen informasi secara real time.
Sementara 38% responden menyatakan TI bisa berperan untuk mencarikan informasi yang relevan lintas departemen. Kemudian, integrasi sistem TI secara menyeluruh lintas perusahaan (38%),menyediakan perangkat analisis sumber dan konten (35%), mengimplementasi sistem manajemen pengetahuan perusahaan secara luas (33%). Selain itu menyediakan perangkat media komunikasi sosial lintas perusahaan dan pelanggan seperti pesan instan, VoIP,RSS,Twitter (24%).
Menciptakan komunitas dunia maya dalam proses bisnis di mana anggotanya bisa memberikan komentar dan dokumen (18%) serta mendukung dan memperbaiki alamat elektronik perusahaan (10%). Menurut Direktur Pusat Penelitian Sistem Informasi Massachusetts Institute of Technology (MIT) Peter Weill, kecerdasan perusahaan amatlah penting. Ini terbukti dari 88% responden menyatakan bahwa kecerdasan perusahaan adalah kunci kesuksesan dalam persaingan global.
“Ketika saya kecil,perusahaan paling sukses adalah yang melakukan monopoli atau duopoli. Namun sekarang di era globalisasi,jika tidak cerdas, kamu tidak akan bisa berkompetisi. Sebab ekspektasi konsumen tidak pernah statis,” ujarnya. Hal senada diungkapkan pakar marketing revolution Tung Desem Waringin. Menurut dia, pemanfaatan teknologi bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja perusahaan.
Seperti penggunaan internet bisa dimanfaatkan sebagai upaya penghematan iklan. “Bahkan di Amerika Serikat, bisnis melalui internet masih naik ketika semua bisnis turun. Iklan melalui media tradisional akan terasa mahal dan waktu mengukur responsnya kalah cepat dari internet,” tandasnya.
Setidaknya,asumsi Tung semakin meneguhkan asumsi yang menyebutkan siapa yang menguasai teknologi dan informasi akan menguasai dunia. (abdul malik/islahuddin/ faizin aslam)
Referensi : Media Seputar Indonesia, Sunday, 17 May 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar