Minggu, Mei 24, 2009

Tokoh Inspirasi : KOUROSH MOZOUNI, capres termuda Iran 12th


Jabatan presiden bukan hanya diperebutkan bagi orang dewasa.Di Iran,Kourosh Mozouni,bocah berusia 12 tahun,juga mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilihan presiden.

”IBU-IBU,anak-anak, dan para remaja akan memberikan suaranya untuk saya,” katanya seperti dikutip PressTV belum lama ini. Dia optimistis, seluruh kaum ibu yang menyayangi anak-anak mendukung langkahnya. Program-program yang ditawarkannya cukup unik.

Salah satunya, apabila terpilih, dia berjanji melarang gamekomputer. Dia juga berjanji menaikkan upah para lelaki sehingga para ibu tidak perlu bekerja. Dalam kebijakan luar negerinya, Mozouni akan bernegosiasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama untuk membeli Kepulauan Hawaii. Pulau itu akan digunakan untuk menampung penduduk Israel.

”Dengan demikian, bangsa Palestina dapat hidup damai di tanah mereka,” paparnya. Ketika ditanya apakah dia mengetahui tentang ”yellow cake” (suatu zat yang digunakan untuk bahan bakar nuklir)? Mozouni menjawab diplomatis. ”Seorang presiden tidak harus tahu semuanya,” paparnya dengan percaya diri seperti dikutip Harian The Scotsman.

Jabatan Presiden Iran memang berkait dengan kontroversi internasional mengenai program nuklir Iran.Namun, Mozouni terus membela diri. ”Anda semua memiliki kulkas di rumah, tetapi apakah Anda mengetahui bagian-bagian kulkas tersebut? Semua orang Iran percaya bahwa energi nuklir adalah hak sah mereka, tetapi hal ini tidak berarti bahwa mereka harus tahu semua tentang itu,” ungkapnya.

Program perlindungan terhadap anak-anak juga menjadi prioritas. Mozouni berjanji akan menghentikan pembunuhan terhadap anak-anak tertindas di dunia, termasuk anak-anak di Gaza, jika terpilih menjadi presiden. Hanya saja, Mozouni kalah bersaing dengan pendaftar lain untuk menjadi kandidat presiden. Namun, semangatnya untuk maju mendaftar presiden Iran patut diteladani.

Dari sekitar 1.000 pendaftar, Dewan Garda Revolusi akhirnya hanya menyaring empat kandidat calon presiden Iran.Keempat kandidat dimaksud adalah Presiden Mahmoud Ahmadinejad yang didukung kubu konservatif; mantan Perdana Menteri Mirhossein Mousavi, seorang moderat; mantan ketua parlemen Mehdi Karoubi, ulama reformis; dan Mohsen Rezaie, komandan Pasukan Garda Revolusi Iran.

Sebenarnya sejak awal Mozouni mengetahui akan kalah dibandingkan kandidat lain.Namun, dia ingin mewarnai politik Iran yang cenderung dikuasai ulama dan politikus kawakan. Dia ingin menyadarkan rakyat Iran bahwa politik itu milik semua warga tanpa memandang status. Dalam peraturan yang ditentukan Dewan Garda Revolusi yang terdiri atas enam ulama senior dan enam ahli hukum Islam, presiden harus warga Iran yang berusia minimal 18 tahun.

Selain itu, kandidat presiden Iran merupakan politisi ataupun ulama terkemuka. Kecewakah Mozouni tidak terpilih sebagai calon presiden? ”Tidak,”jawabnya tegas. ”Saya sudah berencana untuk maju dalam pemilihan presiden berikutnya,” lanjutnya.Dia mengatakan dirinya sangat-sangat menghormati para kandidat lain, tetapi tujuannya jauh lebih penting dibandingkan mereka. Sebelumnya, Mozouni pun telah berpikir tentang koalisi. Semuanya dipikirkan matang.

”Jika pencalonan saya disetujui, saya akan menunjuk Ahmadinejad sebagai wakil saya,” ujarnya.Mozouni juga berjanji tidak akan melakukan nepotisme dengan menunjuk ayahnya sendiri sebagai menteri dalam kabinet Iran yang akan datang. Tanggapan mengenai program yang diusung Mozouni pun muncul.

Editorial harian Star Bulletin yang terbit di Honolulu,Hawaii,mengejek program-program tersebut sebagai ”final fantasy”.”Dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan ketegangan internasional. Kirimkan bocah itu kembali ke sekolah-sekolah diplomasi,” tulis harian tersebut.

Referensi : SINDO, Monday, 25 May 2009

Tidak ada komentar: