Namun,itu tidak menghentikan langkah kedua gadis berusia 19 tahun itu untuk berbagi kesenangan dan juga ketegangan,merasa sebagai wanita pertama Singapura yang berhasil menaklukkan Everest. Sekitar pukul 03.45 pada Rabu (20/05) waktu setempat atau pukul 05.00 WIB,Jane Lee,Esther Tan dan Lee Li Hui menjadi wanita pertama Singapura yang berada di puncak pada ketinggian 8.850 meter di atas permukaan air laut, di perbatasan Nepal-China.
Trio itu adalah bagian dari Tim Everest Wanita Singapura dari Asosiasi Agen Travel Nasional Singapura (Natas) yang beranggotakan enam orang. Lee Li Hui,27,adalah orang pertama yang mencapai puncak pada pukul 03.45, diikuti Tan, 26, yang tiba pada pukul 03.54, kemudian disusul pemimpin tim Jane Lee,25, pada pukul 04.43. Ketiga wanita itu belum bisa dikontak karena mereka masih turun gunung.
Mereka diperkirakan akan segera tiba di base camp Everest. Meski demikian, pelatih mereka, Lim Kim Boon,yang juga manajer base camp mereka,memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana perasaan para wanita itu berada di puncak dunia. ”Mereka sangat senang, kecuali dengan pemandangan yang tidak sebagus seperti apa yang mereka harapkan.
Dan mereka semua sangat bahagia dan sangat senang,” tutur Lim kepada Channels NewsAsia. Kabar tentang tiga wanita yang mencapai Everest itu langsung menyebar dengan cepat di Mountaineering Alps Club yang beranggotakan 30 orang di Republic Polytechnic, di mana Jane Lee bekerja sebagai seorang petugas pendidik eksperimental dan Lee Li Hui adalah seorang akademisi.
Pada pukul 13.00 waktu setempat, sekitar 80 mahasiswa dan staf berkumpul di Republic Polytechnic Centre untuk merayakan prestasi wanita-wanita ini. ”Mereka telah membuat sekolah bangga dan negara ini bangga dengan menjadi tim wanita pertama dari sini yang mampu mencapai puncak Everest,” kata Singh, yang menjadi satu dari 10 anggota wanita klub pendaki gunung yang didirikan September lalu oleh Jane Lee.
”Jane adalah teladan kami. Saya ingin berada di sepatunya suatu hari nanti dan menaklukkan Everest,” ujar Atiqah, mahasiswa komputer bisnis tahun kedua. Tim penakluk Everest ini berangkat ke Kathmandu, Nepal pada 21 Maret lalu.Mereka telah menghabiskan waktu selama dua bulan untuk beradaptasi dan bersiap mendaki puncak tertinggi dunia itu.
Pendakian itu adalah sebuah perjalanan berat bagi para wanita, yang telah menyaksikan avalanche (longsor salju) di Khumbu Icefall saat menjalani ronde adaptasi ketiga mereka. Tim ini juga dipaksa membatalkan pendakian pertama mereka pada Senin (11/5 dan Selasa (12/5) karena terjadi perubahan cuaca. Jumat (15/5) lalu, tim Jane Lee meninggalkan base camp Everest (yang berada di ketinggian 5.300 meter) dan memulai pendakian mereka untuk mencapai puncak dari camp 4 (yang berada di ketinggian 7.950 meter) sebelum pada akhirnya berhasil mencapai puncak.
Tim kedua yang dianggotai Joanne dan Lee Peh Gee dijadwalkan segera mengikuti jejak tim pertama untuk mencapai puncak. Ketua tim bernama Sim Yi Hui, 27, tidak mengikuti pendakian itu karena menderita sakit di dada.(*)
Low Lin Fhoong
linfhoong@mediacorp.com.sg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar