MELALUI John Paul Mitchell Systems (JPMS), dia menghasilkan lebih dari 100 produk yang dijual di ratusan ribu salon dan perawatan kecantikan di seluruh AS dan 45 negara lain. Setiap tahun omzetnya mencapai USD1 miliar.
DeJoria mengakui, pada awalnya sangat sulit menjalankan bisnis JPMS. Dia harus mendatangi satu salon ke salon lain demi menawarkan produk. “Ada perbedaan antara orang sukses dan tidak. Orang sukses selalu melakukan banyak hal dan terus mencoba jika gagal.Adapun orang tidak sukses tak berani mencoba dan berbuat,” papar De- Joria kepada IslandConnection.
Dalam menjalankan JPMS,De- Joria menerapkan filosofi,lakukan pekerjaan dengan keterbatasan. Tidak banyak pekerja yang direkrut, tetapi dia optimal memanfaatkan sumber daya yang ada. Manajemen ramping itulah yang menjadikan bisnisnya terus berkembang karena pengeluarannya bisa diatur. Selain itu,sabar dan kuat dalam menghadapi ancaman bangkrut juga harus dipersiapkan.
“Dipikirpikir, perusahaan yang saya dirikan mungkin lebih dari 50 kali kesempatan untuk bangkrut,” paparnya pada situs resmi JPMS paulmitchell. com. DeJoria terus mengembangkan berbagai sayap bisnis. Pada 1992, dia mendirikan The Patron Spirits Company bersama dengan mitra bisnisnya, Martin Crowley, dan kini telah meraih pendapatan USD1 miliar per tahun.
Selanjutnya, DeJoria mendirikan klub malam House of Blues dan kemudian dijual ke Live Nation senilai USD350 juta pada 2006. Dia memiliki saham di berbagai perusahaan seperti Pyrat Rum, Ultimat Vodka, Solar Utility, Touchstone Natural Gas,Three Star Energy,DiamondAudio,Harley Davidson Dealership, a Diamond Company, dan John Paul Pet Company, perusahaan yang menyediakan perawatan rambut dan bulu bagi binatang.
Berbagai kegiatan amal pun dilakukan DeJoria.Menurut dia, keberuntungan hidup yang dialaminya harus dibagi-bagi dengan orang-orang di sekitarnya. Dia selalu mengatakan, dirinya harus menjadi inspirasi orang-orang yang ingin maju. “Hidup tidak akan berarti jika Anda tidak menikmati setiap apa saja yang Anda lakukan,” paparnya sebagaimana dikutip Reuters.
Majalah Forbes menempatkan DeJoria sebagai orang terkaya dalam peringkat ke-261 dengan nilai kekayaan USD2,5 miliar. Sebenarnya, DeJoria yang lahir pada 13 April 1944 itu dikenal sebagai seorang miliarder yang berangkat dari nol.Sebelum mencapai kesuksesan, pria berusia 65 tahun itu pernah menjadi tunawisma.
Lelaki yang tinggal di Echo Park, Los Angeles, California,AS, itu merupakan putra kedua dari seorang imigran asal Italia dengan ibu berasal dari Yunani. Kedua orangtuanya bercerai saat DeJoria berusia dua tahun. Pada usia sembilan tahun, dia terpaksa berdagang kartu ucapan Natal bersama saudara lelakinya untuk menyambung hidup.
DeJoria dan saudaranya juga harus bangun pukul tiga pagi untuk mengantarkan koran ke rumah-rumah pelanggannya. Tak mampu membiayai hidup DeJoria,ibunya terpaksa mengirimkannya ke rumah panti asuhan di East Los Angeles.
Masa muda DeJoria pernah dihabiskan di jalanan. Bergaul dengan anak jalanan dan kelompok anak nakal di East Los Angeles. Kehidupan jalanan pun dirasakannya sebagai pelajaran yang sangat berarti dalam kehidupannya. (andika hendra m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar