Rabu, Juni 03, 2009

Tokoh Inspirasi : Usain Bolt, Fokus Meraih Cita-Cita Sejak Usia Belia


Berbekal kemauan keras,Usain Bolt terjun total menekuni olahraga sejak belia.Pria kelahiran 21 Agustus 1986 di kota kecil Trelawny,Jamaika,itu tak lagi memikirkan bidang lain selain olahraga.

Kehidupan anak dari pasangan Jennifer dan Wellesley Bolt, keluarga yang menyandarkan ekonominya dari usaha toko kelontong itu,benar-benar tak bisa pisah dari dunia yang penuh dengan peluh, kerja keras dan disiplin tersebut. ”Saat saya kecil, tak ada hal lain yang saya pikirkan selain olahraga,” kata Bolt suatu ketika.

Selain bersekolah,masa kanakkanak Bolt nyaris dihabiskan untuk bermain sepak bola dan kriket bersama saudara lelakinya, Sadeeki. Selain Sadeeki, Bolt memiliki saudara perempuan bernama Sherinee. Meski sepak bola dan kriket adalah olahraga favorit Bolt, tapi potensi yang dimilikinya adalah berlari.

Bolt terlihat sangat kencang saat menggiring bola melewati hadangan saudaranya yang senantiasa setia menemaninya bermain sepak bola. Potensi lari yang dimiliki Bolt terlihat pertama kali saat mengikuti kejuaraan lari tahunan antarsekolah dasar tingkat nasional. Di usianya yang baru menginjak 12 tahun, dia menjadi pelari tercepat pada jarak 100 meter.

Karena olahraga telah menjadi jiwanya, sewaktu memasuki William Knibb Memorial High School, Bolt pun tak bisa pisah dari aktivitas tersebut.Namun, melihat potensi lari yang dimiliki siswanya, pelatih kriketnya kala itu menganjurkannya untuk mengikuti lomba lari. Dari sinilah bakat dan potensi Bolt mulai terlihat nyata.

Di bawah bimbingan mantan atlet lari 100 meter Olimpiade Pablo McNeil dan Dwayne Barret, seluruh potensi Bolt di lintasan atletik diasah. Neil dan Barret berperan besar mengasah bakat Bolt ke level sebenarnya. Faktanya,William Knibb Memorial High School memiliki sejarah panjang dalam mencetak murid-muridnya menjadi atlet hebat. Sebut saja Michael Green. Green tercatat sebagai atlet lari spesialis 100 meter.

Meski tak mampu meraih prestasi maksimal, dia tercatat sebagai siswa tercepat di sekolahnya pada 1989. Prestasi Bolt di tingkat junior diraih pada 2001, saat mampu meraih perak pada kejuaraan lari tingkat SMU. Dia mencatatkan waktu 22,04 detik pada lomba 200 meter.

McNeil kemudian menjadi pelatih utamanya, meski terkadang Mc- Neil mengeluhkan sikap Bolt yang dinilainya kurang berdedikasi dalam berlatih karena terlalu sering bercanda. Matang dalam kompetisi SMU, Bolt mewakili Jamaika untuk pertandingan tingkat Karibia.Bolt meraih medali perak setelah mencatatkan waktu 48,82 detik pada jarak 400 meter pada CARIFTA Games 2001.

Bolt juga meraih perak pada 200 meter dengan catatan waktu 21,81 detik. Bolt tampil untuk pertama kalinya di panggung atletik dunia pada IAAF World Youth Championship di Debrecen, Hungaria pada 2001. Turun di nomor 200 meter,dia gagal masuk kualifikasi untuk final. Meski demikian,dia mampu memperbaiki rekor pribadinya menjadi 21,73 detik di nomor 200 meter.

Masuknya Glen Mills sebagai pelatih barunya menggantikan McNeil dan juga pelatih lainnya, Fitz Coleman,membawa perubahan besar dalam karier profesional Bolt. Bakatnya semakin terasah dan kemampuan larinya semakin maksimal. Puncaknya, Bolt sukses meraih tiga medali emas pada ajang Olimpiade Beijing 2008 lalu. Salah satunya dinomorbergengsi100meter, dia sukses memecahkan rekor dunia.

Tidak ada komentar: