Ikhwati fillah... marilah sejenak kita mentadabburi sebuah taushiyah
dari seorang salafusshaalih; Syaikh Haamid Allaffaaf, sebuah taushiyah
yang cukup menggugah hati dan menggigit jiwa; seraya berkata; “Allah
Ta’ala ketika berkehendak untuk mencelakakan satu kaum, maka Allah
menimpakan tiga hal kepadanya,
pertama; Allah menganugrahkan kepadanya ilmu tapi kemudian mencegahnya untuk beramal dengan amalan para ulama;
ikhwati
fillah kita ditarbiyah untuk menjadi kaum yang berorientasi kerja;
Nahnu Qaumun “Amaliyyuun”; tetapi ketika kita bekerja tidak dilandasi
ilmu maka madharrat dan mafsadah dari amal dakwah dan jihad siyasi kita
akan lebih banyak dibandingkan manfaatnya, kita selalu diajarkan untuk
menjadikan alkitab dan assunnah sebagai referensi amal dakwah kita;
dan tsiqah bahwa jamaah dan qiyadah dakwah selalu berpegang teguh
kepada asoolah dan tsawaabit ini; almarja’iyyah al-ashielah;
orisinalitas referensi dakwah ini.
Kedua; Allah Ta’ala
menganugrahkan kepadanya Shuhbah Asshoolihien; pertemanan dengan
orang-orang shaalih, tapi kemudian mencegahnya untuk menunaikan hak-hak
mereka;
Ikhwati fillah itulah kita yang membiarkan ukhuwah fillah ini
tidak terawat secara apik dan telaten, hak-hak ukhuwah ikhwah kita
seringkali tidak tertunaikan dengan baik, seringkali kita begitu cerewet
dan rewel untuk menuntut hak-hak ukhuwah kita tapi lupa menunaikan
kewajiban-kewajiban ukhuwah kepada ikhwah kita.
Ketiga;
Allah membukakan kepadanya pintu-pintu ketaatan dan amal shalih tapi
mencegahnya dari keikhlasan dalam bekerja dan beramal;
minkum may
yuriedud dun-yaa wa minkum may yuriedul aakhirah; diantara kalian ada
yang sudah lebih menginginkan dunia dan diantara kalian ada yang masih
menginginkan akhirat; disorientasi perjuangan..... narasi besar
perjuangan kita ibtigoo-a mardhotillah wal fauz bijannatih; menggapai
ridho Ilahi dan memenangkan syurga-Nya, sudah mulai terganggu dengan
fitnah hubbud dun-yaa wa karaahiyatul maut; penyakit alwahn; cinta dunia
dan takut mati; sehingga kemudian langkah-langkah albuthuulah
al-ikhwaaniyah; kepahlawanan para ikhwah untuk mengejar ridho Allah dan
syurga-Nya menjadi melemah, redup atau bahkan mati; ma’aadzanallah wa
iyyaakum ajma’iin;
kita berdoa semoga Allah menjaga
kita untuk selalu tsabat, istiqamah,ikhlash dan tajaarrud di jalan
perjuangan ini sampai Allah dengan iradah dan qudrah-Nya menetapkan
yang terbaik untuk kita; imman nashru awis syahaadah; kemenangan dan
tamkin dakwah atau kita mati sebagai syuhadaa, Allahu Akbar Wa
Lillaahil Hamd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar